Assalamu'alaikum wr.wb

Selamat datang diblog islami yang memberikan pencerahan tentang islam dan sains

Minggu, 07 Maret 2010

Kaisar Muslim di China

Anda kenal Cheng Ho alias Zheng He alias Sam Poo Kong? Cheng Ho adalah tokoh Muslim Cina legendaris yang juga Panglima Angkatan Laut Cina di zaman Dinasti Ming. Ia disebut-sebut telah melakukan 7 kali pelayaran mengelilingi dunia. Masa pemerintahan Dinasti Ming di Cina adalah masa yang sangat menarik dan dapat dikatakan sebagai masa kejayaan Islam di Cina. Pada masa pemerintahan Dinasti Ming ini, banyak pejabat negara dan anggota keluarga kerajaan yang beragama Islam.

Banyak indikasi yang kuat juga menunjukan bahwa para Kaisar Dinasti Ming adalah para pemeluk Islam. Apa dan siapa sebenarnya Dinasti Ming?

Jauh sebelum Dinasti Ming berdiri, pada pertengahan abad ke-12 Masehi, pasukan Mongolia di bawah pimpinan Jenghis Khan berhasil menaklukkan Khilafah Islam Abbasiyah di Baghdad. Pasukan Mongol juga berhasil menaklukkan Dinasti Sung di Cina. Saat itu, Pasukan Mongol berhasil menganeksasi wilayah yang membentang dari Gurun Gobi hingga Polandia. Ketika itu, di Cina sudah banyak penduduk yang memeluk agama Islam sejak zaman Dinasti Tang (Dinasti sebelum Sung).

Populasi penduduk Muslim yang menetap di Cina kemudian semakin bertambah karena banyak muslim asal Arab dan Asia Tengah yang tertawan dan dibawa ke Cina oleh pasukan Mongol. Anak-cucu Jenghis Khan kemudian memerintah Cina dan mendirikan Dinasti Yuan (Guan). Dinasti uan ini pernah mengirimkan pasukan untuk menaklukan Jawa (Kerajaan Singasari) atas perintah Kubilai Khan, cucu dari Jenghis Khan. Pasukan itu gagal menaklukan Jawa karena berhasil dipecundangi oleh pasukan Raden Wijaya yang kemudian menjadi Raja Majapahit pertama.

Pemerintahan Mongol (Yuan) ini menjalankan politik diskriminasi yang membagi penduduk di Tiongkok kedalam tiga golongan yang terpolarisasi. Golongan atau hirarki pertama dan teratas adalah orang Mongol sendiri, golongan kedua yang setara dengan orang Mongol adalah penduduk Muslim yang berasal dari Arab dan Asia Tengah, dan golongan ketiga adalah bangsa Han atau bangsa Cina asli.

Pada zaman Dinasti Yuan, Orang-orang Muslim dari Asia Tengah ini menduduki posisi dan jabatan penting dalam pemerintahan. Sementara, pemerintahan Dinasti Yuan sendiri sangat korup dan mengeksploitasi para penduduk bangsa Han. Mereka mengenakan pajak yang tinggi.

Situasi ini memicu kebencian bangsa Han terhadap orang-orang Islam. Tetapi situasi ini tidak berlangsung lama. Para penduduk Muslim pendatang tersebut akhirnya berhasil mengasimilasikan diri dengan bangsa Han dan mengadaptasi adat istiadat dan kebudayaan setempat sejauh tidak bertentangan dengan ajaran agama. Proses persatuan bangsa Han dan penduduk uslim pendatang itu kemudian berbalik menjadi mata pisau yang tajam dan mengarah kepada bangsa penjajah Mongol.

Ketika berbagai pemberontakan terhadap kekuasaan Dinasti Yuan meletus, banyak di antara pemimpin pemberontakan atau orang-orang yang berperan penting di dalam pemberontakan merupakan orang-orang Islam. Puncak perlawanan kepada Dinasti Yuan terjadi di tahun 1368, saat kekuasaan Dinasti Yuan di Cina pun tumbang.

Kemudian, bangsa Han, bersama-sama dengan orang Islam mendirikan Dinasti Ming dengan mengangkat Zhu Yuanzhang sebagai Kaisar pertama dinasti itu. Zhu Yuanzhang (1328-1398) bukanlah seorang bangsawan. ia berasal dari kalangan jelata.yang miskin. Dia sangat dikagumi sekaligus juga dicerca.

Ia dikagumi karena mampu mengusir penguasa atau penjajah asing dan memulihkan kekuasaan Cina di bawah naungan bangsa Han. Zhu Yuanzhang juga diakui telah banyak membangun Cina setelah dilanda peperangan yang panjang. Ia
memperbaiki kanal yang terbengkalai dan rusak, menggalakkan sektor pertanian, menghijaukan kembali hutan-hutan yang gundul, melanjutkan pembangunan kembali Tembok Besar (Great Wall). Namun ia juga dicerca karena gaya pemerintahannya yang dijalankan dengan tangan besi, tirani, dan despotik.

Tak pernah diketahui dengan jelas siapa sebenarnya Zhu Yuanzhang. Apakah ia seorang Muslim atau tidak telah menjadi bahan perdebatan yang hangat antara fakta dan spekulasi. Saya sendiri cenderung percaya bahwa Zhu Yuanzhang adalah seorang Muslim. Sekurangnya ada enam alasan mengapa Zhu Yuanzhang pantas diyakini sebagai pemeluk Islam.

Alasan pertama, Zhu Yuanzhang dilahirkan di Anhui, tempat di mana banyak orang Islam tinggal. Pada zaman itu, hampir semua penduduk Anhui adalah orang Islam. Jadi kemungkinan Zhu Yuanzhang tidak beragama Islam sangat kecil sekali. Kalaupun benar, pengaruh Islam yang kuat dari lingkungannya akan sangat membekas dan bukan tak mungkin membuatnya beralih keyakinan (seperti proses pada alasan keenam di bawah).

Alasan kedua, diketahui bahwa permaisuri Zhu Yuanzhang, Ratu Ma, adalah
seorang Hui (muslim) yang berasal dari daerah yang sama dengannya yaitu Anhui. Zhu Yuanzhang sendiri memiliki 38 selir, tetapi Ratu Ma adalah istri yang paling disayanginya dan sangat berpengaruh. Saat Ratu Ma meninggal tahun 1382, Zhu Yuanzhang merasa sangat terpukul. Peristiwa inilah yang ditengarai menjadi penyebab mengapa perilakunya menjadi lebih irrasional dan tidak dapat diprediksi. Ketika Zhu Yuanzhang meninggal pada tahun 1398, dia dimakamkan disamping makam istrinya ini di Nanjing (Ming Xiaoling Mausoleum), [Jiangsu (Chronicle of the Chinese Emperors, Ann Paludin)]. Seperti kita ketahui, seorang perempuan Muslim dilarang menikah dengan orang kafir dan orang-orang Hui sangat menjaga hal ini dengan ketat. Tidak mungkin keluarga Ratu Ma mau menikahkannya dengan seorang yang bukan Muslim.

Alasan ketiga, ketika Zhu Yuanzhang berhasil merebut Nanjing, yang dijadikannya sebagai ibukota dinasti Ming (sebelum dipindahkan ke Beijing), dia memberikan instruksi untuk membangun sebuah Masjid Raya yang bernama “Jing Jue”, dan di Masjid ini terdapat sebuah pahatan syair yang dibuat untuk dedikasi Masjid tersebut.

Alasan keempat, banyak prajurit dan Jenderal yang berjuang bersamanya untuk menggulingkan dinasti Yuan dan mendirikan dinasti Ming yag beragama Islam. Jenderal Chang Yuchun, Hu Dahai, Mu Ying, Lan Yu, Feng Sheng yang menjadi inti kekuatan pasukannya adalah jenderal-jenderal yang beragama Islam. Selain itu, banyak di antara tentara Yuan yang menyerahkan diri adalah orang Muslim yang pindah dan menetap di ibukota Nanjing tersebut, sehingga populasi orang Muslim di Nanjing sejak itu bertambah jumlahnya.

Alasan kelima, orang-orang suku Hui di Cina meyakini bahwa Zhu Yuanzhang
adalah seorang Muslim. Setidaknya ia seorang Muslim dalam kehidupan pribadinya. Seorang pakar sejarah Cina terkemuka , Prof. Bai Shouyi menulis di dalam sebuah bukunya tentang Sejarah Islam di Cina 1946.

Alasan keenam, Zhu Yuanzhang sendiri ketika mudanya adalah pengikut sekte agama “Mingjiao” (Teaching The Light) yang dipengaruhi ajaran Manicheanisme dari Persia. Namun saat ia naik menjadi Kaisar Ming pertama, sekte ini ditumpas habis olehnya. Ia juga menyangkal segala sesuatu yang menyangkut hubungannya dengan sekte ini (China Heritage Newsletter, No.5, March 2006).

Berbagai pembahasan dan teori yang menarik mengenai Zhu Yuanzhang dapat kita jumpai di dalam berbagai forum milis yang membahas Sinologi seperti “Chinese Culture Forum at Asiawind” (www.asiawind.com/forums).

Selain itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa Pemerintah Cina sejak zaman Dinasti Chin yang korup hingga masa pemerintahan Partai Komunis yang anti-agama sangat dengki kepada Islam. Mereka tak ingin jika Islam tercatat ikut mewarnai khazanah kejayaan Cina. Banyak tokoh muslim legendaris dalam sejarah Cina dikaburkan bukti keislamannya dengan tujuan melenyapkan kontribusi Islam dalam kejayaan Cina. Fakta bahwa Judge Bao dan Wong Fei Hung adalah muslim saja mereka tutupi rapat-rapat. Apalagi fakta seorang Kaisar legendaris seperti Zhu Yuanzhang.

19 komentar:

  1. luar biasa , saya suka membaca artikel ini , Islam semoga berjaya selamanya

    BalasHapus
  2. KONTOL,,,,,NGGA ADA KAISAR CHINA AGAMA ORG ARAB...PEMBOHONGAN...!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini contooh orang goublok yg suka nyembah patung. Klo ngomong gak ada sopan2 nya.

      Hapus
    2. Agama Islam bukan Agama Arab. Agama Islam adalah Agama umat manusia di seluruh dunia. Siapa pun yang mau menerima bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah dan Nabi Terakhir atau kalau mau masuk Agama Islam bisa segera menemui Ustad dan membaca syahadat. Setelah itu individu itu sudah beragama Islam. Berbeda dengan Agama Yudaisme yang tidak semua orang bisa memeluk Agama Yahudi kecuali orang Yahudi itu sendiri.

      Hapus
  3. Unta memang pintar menipu.hahahaha,terus aja nipu diri kalian sendiri.truslah bermimpi,ngaku2 seiman ngak jelas para unta ini.abis cina apalgi?jepang,amerika,dll.hahahaha,asal ada negara besar slalu kaluan akui sebagai unta juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo kami unta? Trus kau apa. Anjing kah? Atau babi.. Agama goublook itu yg makan anjing dan babbi. . udah tau daging gak sehat. Masi aja di makan. Wajar klo otak kalian kyak anjing. Cuman bisa megonggong doank

      Hapus
    2. penemu amerika adalah muslim,penemu peradaban dan tekhnologi adalah muslim,yang melakukan penelitian adalah orang2 barat sendiri yg monmuslim,

      Hapus
    3. Peneliti Prancis Gul Labum menyeru orang Eropa,
      “Wahai manusia, kajilah Al Qur’an secara mendalam, sampai kalian menemukan hakekat kebenarannya, karena setiap ilmu pengetahuan dan seni-budaya yang pernah dicapai oleh bangsa Arab, pondasinya adalah Al Qur’an. Hendaknya setiap penduduk dunia, dari beragam warna dan bahasa mau melihat secara obyektif kondisi dunia zaman awal. Mengkaji lembaran-lembaran ilmu pengetahuan dan penemuan sebelum Islam. Maka kalian akan tahu bahwa ilmu pengetahuan dan penemuan tidak pernah sampai pada penduduk bumi kecuali setelah ditemukan dan disebarluaskan oleh kaum muslimin yang mereka eksplorasi dari Al Qur’an. Ia laksana lautan pengetahuan yang mengalir di jutaan anak sungai. Al Qur’an tetap hidup, dan setiap orang mampu meneguk sejuknya sesuai dengan kesungguhan dan kemampuannya.”

      Hapus
  4. Sungguh kasihan saya mlihat orang yang membenci islam sampai-sampai tidak tahu sejarah. Islam memang menyebar sampai ke tanah tiongkok pada saat mongol myerang bagdad. Saat itu memang bagdad kalah secara kekuatan tapi stelah penaklukan itu banyak bangsa mongol yang malah ditaklukan oleh agama Muhammad ini. Sungai di bagdad saat itu mghitam karena karena kebodohan bangsa mongol mbuang buku-buku peradaban islam ke sungai.

    N Nabi Muhammad dalam pernah mganjurkan. Tuntutlah ilmu bahkan sampai ke negeri Cina. Sungguh Islam itu adalah yang hak., maka ia akan kembali menjadi yang hak..

    BalasHapus
  5. haha.. islam agama orang arab haha..

    dokrin dan dogma yg ga pernah hilang dari domba2 tersesat haha..

    BalasHapus
  6. orang yang cuma bisa menghujat itu ilmunya cuma sebatas bibir. isi kepalanya kosong (kecuali kata-kata kotor untuk menghujat)

    mohon jika merasa ada keraguan, hal-hal yang menyangkut artikel ini seperti contoh, "masjid Jingjue" bisa disearch. masjid tersebut benar-benar ada. jika ragu dengan artikel berbahasa Indonesia, cari artikel berbahasa Inggris yang lebih meyakinkan, atau artikel langsung dari negara yang bersangkutan. (itupun jika anda paham).
    bukan justru menghujat, hargai beliau yang menulis artikel ini.
    anda yang menghujat juga belum tentu dapat menulis artikel semacam ini, jika anda merasa keyakinan anda lebih baik silahkan cerminkan melalui i'tikad yang baik. jika anda merasa artikel ini adalah fitnah, silahkan buktikan dan balas dengan jawaban dan dalil yang lebih rasional. terimakasih, Wassalam :)

    BalasHapus
  7. Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Dlm blog ini, mengesankan bhw Islam dan Cina itu mempunyai hubungan yg relatif mesra (sampai saat ini RRC dan Negara Arab msh berhubungan baik) . Ttp, mengapa di tanah air ini, banyak sekali muslim yg anti Cina spt dipresentasikan dlm banyak kerusuhan 1945, 1965 s/d 1998 dgn alasan politik d ekonomi. Apakah golongan ini, bisa disebut mendurhakai ajaran Agamanya sendiri. Fakta lain, bhw Adipati Jinbun dr Demak dan laksamana Chengho juga merupakan peranakan Cina selalu dinafikan olh golongan ini. Bahkan, baru2 ini ada organisasi mahasiswa muslim KAMMI, mengumandangkan jargon anti-cina. Mungkin predikat lain utk golongan adlh golongan buta sejarah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kemajuan IPTEK maka para ahli DNA menunjukkan bahwa leluhur kuno dari garis Ayah Laksamana Cheng Ho adalah Haplogroup L*-M20. Berarti mungkin Laksamana Cheng Ho (Ma He) mempunyai leluhur dari Pakistan, India, Afghanistan, negara2 di Asia Tengah dan Provinsi Uyghur di Cina Barat Laut. Laksamana Cheng Ho sendiri agaknya beretnis Cina Hui, bedakan dengan orang Utsul dari Asia Tenggara dari Kamboja dan Laos, yang banyak menetap di sebelah Selatan Mongolia "dalam" atau dekat dengan Provinsi Uyghur di Cina Barat Laut. Orang2 Cina yang berlatar belakang Etnis Mongol, Uyghur, Kazakhstan, Cina Hui rata2 ber Agama Islam Sunni. Sedangkan leluhur kuno Ayah orang Cina Han Utara dan Selatan, Asia Tenggara, Austroasiatik dan Austronesia adalah Y Hg O*-M175 dan subkelompoknya: O1a-M119, O1b-M256 dan O2 (dulu disebut O3)-M122. Para penjajah Mongol membawa Y Hg C2-M217 dan sedikit Y Hg Q*-M242, persisnya Q1***-M120. Lalu para penjajah dari Manchuria, Kaisar Nurhachi dan Aishin Gioro Pu Yi mempunyai Y Hg C3c* / C2***-M48. Ditambah lagi di Cina Barat dan Utara ada Jalur Sutra yang menuju ke Timteng dan ke Eropa sehingga sebagian kecil leluhur kuno Paternal orang Uyghur dan Altai Kazakhstan membawa Y Hg J1, J2-M172, P*-M45, R1a-M173 dan sedikit R1b-M343. Saya tidak tahu persis bagaimana persebaran Agama Islam ke Indonesia dan sekitarnya, tapi saya sarankan untuk mencoba melihat dan mempelajari Manusia, Agama dan Kebudayaannya dari perspektif DNA Antropologi terutama dari sisi leluhur Ayah lewat Kromosom Y karena Laki2 yang jauh lebih berkontribusi dalam penyebaran Agama, Kebudayaan dan Perkawinan antar Etnis dan karena tingkat akurasi Tes DNA sangat tinggi, bisa mencapai 99,999999999999999999999999.....atau sudah pasti benar. Dan DNA tidak bisa bohong.

      Hapus
  8. Saya ingin anda memahami sejarah peradaban bangsa2 di dunia,jangan jadi orang dungu dan bodoh terus,kasihani diri anda..Islam menyebar ke Indonesia lewat Cina dan India,artinya islam di cina dan India lebih dulu..

    BalasHapus
  9. pahlawan2 besar China banyak dari Kalangan muslim,bahkan kaisar China yg sngat tersohor Hulagu Khan ( cucu Jenghiz khan ) adalah seorang muslim yg taat,namun sejak pemerintah komunis china berkuasa,semua fakta2 sejarah tersebut berusaha dikaburkan dan bahkan dihilangkan,kemajuan peradaban bangsa china sampai kapanpun tdak bisa dilepaskan dari Islam dan kejayaan Tiongkok justru disaat masa2 dinasti dan kaisar muslim berkuasa..untuk urusan peradaban dan sejarah bangsa2 di dunia,tanpa bermaksud sombong ,kalau ada kawan2 yg mau menyangkal hal ini,siapapun anda sy tantang anda berdebat terbuka di depan publik,trimaksih

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Maaf sebelumnya adakah bukti/berita lengkap dari salah 1 komentator yg mengatakan KAMMI mengusung jargon anti-cina, KAMMI Jember sendiri bahkan mengundang tokoh PITI (Partai Islam Tionghoa Indonesia) cab Jember sbg pembicara dlm sebuah training anggota di tahun 2006 kmrin.

    BalasHapus